Pertemuan gue sama temen-temen nggak pernah terbayang sebelumnya. Bahkan deket sama orang yang dulu jarang ngomong sama gue juga nggak pernah terlintas di pikiran gue. Gue nggak pernah membayangkan hal indah semasa SMP. Kenyataan ini lebih dari apa yang pernah terpikirkan. Dan juga perpisahan yang akan menjadi hal berat dalam hidup gue. Semua ini sebuah rencana indah yang telah direncanakan Tuhan buat gue. Walau gue keberatan sama peristiwa yang disebut 'perpisahan', gue bahagia banget. Walau kadang-kadang (read : sering) gue ngeluh, nangis menghadapi kenyataan, tertekan dan jatuh dalam lubang, Gue harus tetap tegar dan sabar (meski sulit dijalani).
Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan.
Gue selalu merinding denger kalimat itu. Pikiran gue melayang tinggi membayangkan awal pertemuan gue dengan setiap orang dan berakhir dengan perpisahan. Jujur aja, gue pasti nyesek ngrasain hal itu. Gue paling nggak suka sama yang namanya 'perpisahan'. Gue benci banget saat gue harus berpisah sama orang yang udah hadir dalam hidup gue, apalagi orang itu adalah orang yang berharga dalam hidup gue. Pasti sulit banget kehilangan mereka. Jika tiap hari ada yang bikin gue ketawa, marah, jengkel lalu hal itu menghilang seolah lenyap ditelan bumi. Gue nggak bisa terima. Gue pengen marah, teriak. Tapi kalau udah selesai meluapkan emosi, keadaan nggak berubah. Perpisahan seolah takdir yang tak dapat dicegah.
Dan bentar lagi perpisahan di sekolah gue akan jadi hari yang gue benci. Walau gue masih bisa ketemu mereka, ada sebuah bisikan yang mengatakan 'Loe nggak bisa lagi deket sama mereka seperti dulu. Mereka akan tumbuh bersama waktu dan menemukan hal baru. Meski masih bertemu, kebersamaan itu tak akan sama dengan dulu. Pasti ada yang memudar dan terganti.' Jujur gue nggak tau kenapa harus kalimat seperti itu yang muncul. Kenapa harus berakhir seperti itu. Gue nyesek ngrasainnya.
Waktu memang terus berlalu. Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun. Mereka, gue, dan semua orang juga akan berkembang. Namun pemikiran tentang pudarnya kenangan atau tergantinya memori jadiin gue lemah dan takut kehilangan. Keluarga gue, temen-temen gue, dan semua yang pernah hadir dalam hidup gue, akankah kenangan tentang mereka memudar dan terganti? Gue berharap nggak karena kalau iya, suatu hari nanti saat gue duduk sendiri melihat keramaian, gue akan ngerasa ada yang hilang atau sebuah kehampaan yang menyelimuti jiwa.
Gue emang harus ikhlas dalam segala hal. Tapi ngelakuinnya emang susah dan gue nggak yakin bisa. Tentang perpisahan ini dan mungkin perpisahan yang lain. Tentang kehidupan yang mengukir sejarah. Tentang dunia yang penuh misteri. Gue nggak tau harus menghadapi dengan cara apa. Semua sulit untuk dijelaskan.
Start a new day with smile and believe that a new day will bring happiness. ~blue sky~
Terkadang ketika memikirkan hari esok, jantung gue berdetak lebih kencang. Ada getaran yang tak sabar menunggu matahari terbit dari timur. Ada getaran yang selalu mengajak tersenyum. Ada getaran yang membawa kebahagiaan. Dan getaran itu selalu ada di lubuk hati kita yang terdalam. Getaran itu pasti ada. Getaran itu memberi pandangan positif tentang perpisahan atau hal buruk lainnya. Menyadarkan betapa indahnya dunia. Menyadarkan jika senyuman lebih indah dari tangisan. Menyadarkan bahwa hidup akan menyenangkan bila kita ikhlas dalam segala hal, tersenyum menyinari dunia bak mentari. Menyadarkan bahwa semua indah pada waktunya. Dan menyadarkan bahwa rencana Tuhan itu sempurna.
❀‿❀ Good Morning ❀‿❀
![]() | |
Have Fun Together at Klaten 3 Maret 2012 |
Study Tour at Ancol Beach 6 Juli 2011 |
0 komentar:
Posting Komentar