Seseorang pernah berkata
padaku, perjalanan terakhir manusia adalah pulang, kembali ke tempat di mana
dia mengawali kehidupan. Setelah melewati banyak jarak dan perjalanan yang
terkadang mudah terkadang sulit, pulang adalah hal yang paling diinginkan.
Lelah akan terbayar ketika tiba di rumah. Tapi kemudian akan muncul sebuah
pertanyaan, di manakah rumah?
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, rumah diartikan sebagai bangunan untuk tempat tinggal. Namun apakah
rumah hanya sekadar bangunan? Apakah rumah tidak memiliki makna lain bagi
makhluk hidup?
Lantas, apa yang
terlintas di pikiranmu ketika kata rumah disebutkan? Pernahkah kamu bertanya
pada dirimu sendiri? Atau mungkin pada orang lain yang kamu kenal?
Setiap orang memiliki
arti rumah masing-masing. Aku percaya itu. Arti rumah bagiku dan bagimu mungkin
sama, mungkin tidak. Hal itu bukan sebuah masalah. Karena rumah tidak hanya
memiliki satu arti. Karena rumah bagi setiap makhluk adalah hal yang subjektif,
mungkin bermakna mungkin tidak.
![]() |
Home Sweet Home ~sketsa angin/050319~ |
Inikah rasanya pulang,
jantungmu berdebar dengan
kencang
pada setiap langkah kaki
yang menapaki jalan setapak penuh kenangan.
Inikah rasanya pulang,
setiap orang dengan wajah
yang dikenal dan dimakan usia
menyapa dan bertanya,
“Apa kabarmu? Masih ingatkah padaku?”
Inikah rasanya pulang,
jantungku berdegup
kencang,
gugup tapi juga senang.
Simbah, ibu... aku
pulang.
(2 Maret 2019)