Selasa, 05 Maret 2019

Kemarin Aku Pulang


Seseorang pernah berkata padaku, perjalanan terakhir manusia adalah pulang, kembali ke tempat di mana dia mengawali kehidupan. Setelah melewati banyak jarak dan perjalanan yang terkadang mudah terkadang sulit, pulang adalah hal yang paling diinginkan. Lelah akan terbayar ketika tiba di rumah. Tapi kemudian akan muncul sebuah pertanyaan, di manakah rumah?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, rumah diartikan sebagai bangunan untuk tempat tinggal. Namun apakah rumah hanya sekadar bangunan? Apakah rumah tidak memiliki makna lain bagi makhluk hidup?

Lantas, apa yang terlintas di pikiranmu ketika kata rumah disebutkan? Pernahkah kamu bertanya pada dirimu sendiri? Atau mungkin pada orang lain yang kamu kenal?

Setiap orang memiliki arti rumah masing-masing. Aku percaya itu. Arti rumah bagiku dan bagimu mungkin sama, mungkin tidak. Hal itu bukan sebuah masalah. Karena rumah tidak hanya memiliki satu arti. Karena rumah bagi setiap makhluk adalah hal yang subjektif, mungkin bermakna mungkin tidak.

Home Sweet Home
~sketsa angin/050319~


Inikah rasanya pulang,
jantungmu berdebar dengan kencang
pada setiap langkah kaki yang menapaki jalan setapak penuh kenangan.
Inikah rasanya pulang,
setiap orang dengan wajah yang dikenal dan dimakan usia
menyapa dan bertanya, “Apa kabarmu? Masih ingatkah padaku?”
Inikah rasanya pulang,
jantungku berdegup kencang,
gugup tapi juga senang.
Simbah, ibu... aku pulang.
(2 Maret 2019)