Minggu, 27 Januari 2013

S U N (DAY) T U K

Minggu yang membosankan. Hari yang seharusnya menjadi satu hari untuk merefreshkan pikiran malah menjadi satu hari yang suntuk. Meskipun banyak pr menumpuk, aku sama sekali tak tergerak untuk menyelesainkannya. Terlalu lelah. Dan bukankah sudah ku katakan ini adalah hari untuk merefreshkan pikiran? Jadi, pr-pr yang sudah menjadi gunung, don't wait me!
Jauh di dalam lubuk hatiku, hari ini aku punya sebuah rencana. Pergi ke suatu tempat mencari obat lelahnya jiwa dan pikiran. Tapi apa daya, rencana tinggallah rencana. Tak satupun mendukung rencanaku. Semua terlelap dalam mimpi-mimpi di siang bolong. Sungguh membosankannya hari ini.
Bukan yang pertama kali bahwa hari minggu menjadi membosankan. Tapi sampai saat ini pun aku belum bisa membiasakan diri dengan masalah yang satu itu. Berbagai cara telah aku lakukan untuk menjadikan "bosan" menjadi "have fun". Hanya sejumput cara yang berhasil tapi jika dilakukan berulang-ulang "have fun" berubah lagi menjadi "bosan".
Seharusnya ada banyak cara untuk menjadi bahagia. Entah kenapa aku kehilangan cara-cara itu. Mungkin karena sudah penuh dengan banyak pelajaran yang aku terima sehingga "cara-cara" yang ada di pikiranku itu memilih untuk evakuasi diri ke pikiran orang lain. Huft!!
Seandainya ada... doraemon! Apa mungkin aku bisa mendapatkan kotak bahagiaku yang hilang jika ada doraemon? Sepertinya bisa karena aku sangat suka dengan doraemon. Sayangnya doraemon adalah tokoh fiksi.
Hm'm... Lebih baik aku menghentikan acara berandai-andai dalam pikiranku. Aku nggak mau jadi korban PHP. Dan mungkin cukup sampai di sini curahan hati orang frustasi.

Kamis, 17 Januari 2013

Rasa yang Terpendam

Udah lama banget nggak nulis di blog. Disibukkan dengan tugas-tugas sekolah hingga waktu yang tersisa cuma dipakai buat istirahat. Semoga nggak ada yang kangen aku, hihihi. Untuk postingan kali ini aku mau share tentang puisi lagi. Silahkan dibaca :)

old (broken) heart
Angin, sampaikan padaku lara tangisnya
Agar aku tau luka hatinya
Sampaikan padaku jeritan hatinya
Agar aku tau rasa sakit yang dia rasa

Angin, sampaikan pada dirinya
Maaf selama ini aku tak pernah ada
Bukan maksudku untuk membencinya
Aku hanya tak tahu bagaimana

Tuhan, aku sungguh menyayanginya
Tapi aku tak mampu mengungkapnya
Rasa itu terkubur rapi
Begitu rapi hingga aku sendiri tak mampu menggali

Sungguh aku menyayanginya
Sama saat aku masih balita
Bukan maksudku untuk menghindarinya
Kadang aku takut melukainya

Tuhan, aku tau hari akan terus berganti
Tapi ku tak ingin dia terganti
Tolong jaga dia
Tolong temani dirinya